Ke Pantai Untuk Santai @PulauPari – Day 3


pagi itu hari minggu tanggal 11 maret. yup…kami terbangun lebih telat lagi. hihihih….mungkin karena sudah kelelahan akibat island hopping dan snorkeling keliling Pulau Pari dan sekitarnya.

tapi toh…itu hari terakhir, jadi kami gak bisa buang waktu untuk tidur atau akan tertinggal kapal yang akan membawa pulang kembali ke peradaban jakarta yang ganas. sebuah tugas penting pun telah menanti pagi itu. menanam pohon bakau.

Pantai Pasir Perawan di pagi hari ceria

at Pantai Pasir Perawan di minggu pagi

sebagai bagian dari paket yang kami beli dari paradisonesia, kami diharuskan untuk ikut berpartisipasi dalam program pelestarian alam pulau pari dengan menanam bibit pohon bakau di tepi pantai pasir perawan. maka bersepedalah kami ke sana. gak pake mandi, cuma ganti baju aja terus cuss.

Siap menanam bakau - Pantai Pasir Perawan

tiap orang diberikan satu bibit. lalu ada sebuah kertas kecil untuk menulis nama yang kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan diikan di dahannya. jadi kalo suatu hari kembali lagi ke pulau itu, kita bisa liat apa pohon bakau atas nama kita itu tumbuh atau tidak. hmm…artinya sih musti balik lagi nih. hehehehe…..

me...planting the future

sesungguhnya program ini sangat baik. kita diajarkan untuk tidak hanya menikmati alamnya, tapi juga melestarikan dan menjaga keseimbangannya. tentu untuk keperluan masa depan. supaya kalau pun bukan kita yang balik lagi kesana. anak cucu kita yang kesana tetap bisa melihat keindahan yang sana. yah…kira-kira begitulah.

bersepeda di antara alang-alang

setelah menanam dan merasakan pagi serta angin pantai pasir perawan, kami pun kembali bersepeda ke penginapan. mandi lalu sarapan. karena kapal akan datang sebelum jam 12 siang.

berpose di depan penginapan sebelum pulang

jam 11an kami sudah ada di dermaga, siap membawa jejak kami kembali pulang. ah…rasanya memang terlalu sebentar ya. masih ingin lebih lama bersantai bengong di pinggir pantai sambil ngopi dan memikirkan sebuah puisi. tapi toh…panggilan ibukota sudah terdengar nyaring. kami bertiga, kecuali amy tentunya, harus kembali disibukkan dengan segala urusan cari uang di jakarta. iya…uang untuk kembali pergi liburan. hehehehe….

Goodbye Pulau Pari

jam 12:30, kapal pun penuh terisi. dan mulai melakukan pelayaran panjang selama 2 jam sampai ke muara angke. hmm…..kami tertidur kelelahan di ombang-ambing ombak kecil yang ramah dan angin laut yang ceria.

lalu perjalanan liburan kali ini diakhiri ketika kapal berlabuh di muara angke dengan bau amis khas-nya. iya…selamat datang kembali di ibukota 🙂

-the end-

perjalanan sudah usai, tapi ada beberapa catatan kecil yang perlu dibagikan:

1. pulau pari dan pulau lainnya di kepulauan seribu adalah tempat wisata berbasis masyarakat. jadi jangan harap disana ada resort dengan kamar2 hotel mewah. well…ada sih beberapa pulau di kepulauan seribu yang sudah jadi pulau resort. karena itu menjaga ketertiban demi keamanan bersama sangat dianjurkan. ingatlah bahwa kemana pun kita berkunjung artinya kita menumpang di kampung orang. sesuai pepatah: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.

2. bila membeli paketan tentu akan disediakan guide. sedikit gengges sih karena si guide nyaris gak membiarkan kita berkelana sendirian. tapi toh mungkin ada benarnya, karena alam sekitar yang masih sangat asli bukan macam resort yang sudah disesuaikan dengan keperluan wisata, maka segala macam kecelakaan bisa saja terjadi bila kita lengah. di malam terakhir kami dapat cerita bahwa baru saja ada seorang guide pulau tidung yang tewas kala menyelamatkan tamunya yang tenggelam di perairan tidung. tuh….

3. kalo butuh privasi, bilang saja sama guidenya. mereka juga cukup pengertian kok. seperti menghadapi tim kami yang pesertanya susah bangun pagi. hehehe…mereka rela aja stand by menunggu sampai kami siap berangkat.

4. tipping. berilah tip sewajarnya. disini sistem kemasyarakatan. jadi gak ada itu namanya service charge. bantulah perekonomian masyarakat setempat juga. karena wisata telah menjadi salah satu pendapatan sampingan mereka selain sehari-hari sepi bercocok tanam atau melaut.

5. bila butuh informasi atau sejarah tempat, tanyakan pada guide. mereka rata-rata asli putra pulau itu. jadi informasinya cukup akurat meski kadang dibumbui urban folk 😀

sekian beberapa tips dari gw. semoga berguna dan sampai ketemu di pulau-pulau selanjutnya. cheers!!