Mencari Agen Neptunus Lain


peringatan pembaca: ini bukan review untuk pelem Perahu Kertas atau novelnya. ini cuma tulisan berbumbu curhat aja dari seorang agen Neptunus. isinya terserah yang nulis, penilaiannya terserah anda yang baca. terima kasih.

akhirnya novel manis Perahu Kertas itu resmi sudah diangkat ke layar lebar. dan resmi sudah, gw sebagai seorang aquarius, menjadi agen neptunus dengan menunaikan menonton pelem ini. hahaha….gak nyambung sih. tapi sebodo amat deh.

membaca perahu kertas sesungguhnya membuat gw banyak bercermin. ada sebagian kugy dalam diri saya. tapi ada juga sebagian keenan dalam diri saya. seperti membaca kisah hidup saya dalam kisah dua tokoh ini. lalu kemudian keGRan karena merasa Dee sedang menulis kisah hidup saya. hahahaha….gede rasa emang sih! *ditimpuk botol*

mungkin karena ada latar kesamaan aquarius disana. saya pun bangga jadi aquarius, pecinta seni. bisa menulis, punya passion, tapi belum jadi penulis. gak bisa gambar, tapi selalu suka sama visual. lukisan mungkin salah satunya. agak cuek, sejak abg pun termasuk jarang dandan kecuali karena terpaksa udah kerja doank. suka punya pemikiran aneh bin ajaib. iya…kayak alien gitu deh. tapi juga dalam perjalanan hidup dipaksa untuk realistis dan terima kenyataan. yah…pokoknya mirip-mirip deh. i know..i know…mungkin dipaksakan sih. tapi kembali lagi…ini bebas. saya yang tentukan mau nulis apa. hehehehe…. *stubborn aquarius style*

pelem perahu kertas ini dibuat dengan manis. seperti gula-gula yang rasanya semua akan suka. lalu bisa tergila-gila sampai gigi bisa bolong-bolong karena terlalu banyak konsumsinya. iya…kayak gitu. membaca novelnya pun rasanya gak cukup sekali kan? semakin dibaca semakin jatuh cinta. rasanya nonton pelemnya juga. hanung yang jadi sutradara bisa banget bikin gambar-gambar yang enak dilihat mata. nyaman. nah….semua bisa aja enak, indah…tapi kalo udah bikin nyaman, efeknya jadi gak terlupakan. pemilihan  aktor juga pas. aktingnya cukup bagus dan penuh nyawa. ah…rasanya melihat adipati jadi keenan, saya semakin jatuh cinta pada keenan. hehehehe….dari pas mbaca juga udah jatuh cinta sih. ya ini tambah kasmaran aja…

sejak awal mbaca novelnya, saya gak pernah terbayang kalo keenan itu akan begitu mengingatkan saya pada arif. iya…mantan saya yang pelukis itu. ada passion, ada idealisme yang sama. itu menjelaskan kenapa saya dulu jatuh cinta banget sama dia. ya itu…karena saya cuma bisa nulis soal senja, tapi dia bisa ngelukis senjanya. hehehehe…

sebetulnya sih ceritanya perahu kertas itu mungkin klise ya. tentang cinta, persahabatan. dan menemukan cinta dalam persahabatan. soulmate. ah…betapa kita semua yang jomblo pengen banget nemuin soulmate. seseorang yang membuat keberadaan kita bermakna. mencintai tanpa diminta, memberi tanpa ditanya. bukan cuma sekedar melengkapi tapi menjadikan kita lebih berarti.

dari pelem kuch kuch hota hai, saya dapat satu quote istimewa: persahabatan itu cinta. yah….orang-orang yang paling beruntung adalah orang-orang yang menemukan cinta yang mereka cari dari sahabat mereka sendiri. sahabat kita mungkin yang paling paham tentang kita selain kita sendiri. dan betapa beruntungnya bila kita menemukan cinta non platonis disana.

meski sesungguhnya sih…menurut astrologi, aquarius dengan aquarius itu cocoknya ya sebatas sahabat aja. untuk melangkah ke jenjang serius sebetulnya agak sulit. karena toh keduanya sama-sama pemberontak, sama-sama butuh kebebasan dan sama-sama agak eksentrik. ya tapi balik lagi toh…astrologi itu pun belum tentu 100% bener kan? hehehehe….

now i really wonder…pertemuan dan perkenalan gw dengan abang antti sebulan lalu masih menyisakan pertanyaan. kira-kira melihat sikap dan gerak-geriknya saya kok merasa dia semacam agen neptunus lain ya? semacam aquarius juga. ada sedikit nafas pemberontakan disana. dia terlihat suka menyendiri meski juga suka rame-rame. dia bisa gambar. agak cuek, kdg kayak gak punya emosi, tapi sebenernya emosinya banyak dipendam. ah….dia kok agak mirip sama karakter keenan ya?

i know…i know…. *angkat bahu* gw mungkin agak lebay. tapi hey…bisa jadi kan? dia agen neptunus juga? meski pertanyaannya sekarang…apa yang sebenarnya dia simpan dibalik tiap senyuman yang ia simpulkan? hmm…andai saja radar neptunus gw belum tumpul kayak sekarang. mungkin gw bisa lebih paham.

*penulis ini agak kekenyangan karena makan ketupat opor ayam dan mulai mengalirkan kolesterol agak tinggi dalam darah. tapi toh…ini nikmatnya malam takbiran*